27 Juni 2011

[cerpen] Malin Kundang

Malin Kundang adalah cerita rakyat dari minangkabau. Cerita dongeng yang diturunkan dari mulut ke mulut membuat cerita ini menjadi banyak versi, tetapi pada dasarnya inti ceritanya sama yaitu anak yang durhaka pada ibunya dan dikutuk menjadi batu.
Dan ini cerita malin kundang versi gw...
ctt : font yang gw gunakan dalam judul di atas bernama Rugamika (rumah gadang minang kabau). font ini adalah tugas mata kuliah Tipografi I gw di UNIKOM bandung dan sekaligus menjadi font pertama gw, font ini dapat kalian download ,dan software untuk membuat fontnya download

Pantai air manis adalah pantai yang indah dengan pasir berwarna putih. Tinggal seorang ibu dengan anaknya bernama Malin kundang. Malin anak yang sholeh, setiap hari malin kundang membantu ibunya mencari kayu di hutan untuk dijual. Malin kundang anak yang suka berkerja keras. Walaupun dengan kehidupan miskin, malin sangat bahagia dengan ibunya. Ayahnya telah meninggal saat malin masih kecil. Oleh sebab itu malin kundang  sangat  mencintai ibunya.
Pada suatu hari, sebuah kapal saudagar kaya berlabuh di pantai air manis. Pemilik kapal itu bernama Pak Husain. Pak Husain orang yang sangat kaya, melihat kehidupan pak Husain, Malinpun berkeinginan untuk menjadi kaya agar  dapat membahagiakan ibunya. Maka Malinpun menemui pak Husain agar membawa dia
pergi merantau untuk merubah nasibnya. Pak Husain yang melihat keseriusan Malin, mengizinkannya ikut dengan dia. Sebelum pergi malin meminta restu pada ibu yang sangat dia cintai.
 Di kapal pak Husain, Malin menjadi tukang bersih bersih kapal. Pak Husain sangat senang dengan Malin Kundang karena keuletannya. Malinpun di kenalkan  dengan putrinya yang bernama Laura. Pak Husain berharap menantunya adalah Malin Kundang. Harapan pak Husain terkabulkan, Malin dan Laurapun menikah. Selang setahun dari pernikahan mereka, pak Husain meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya.
Malin Kundang yang dulunya miskin, sekarang berubah menjadi seseorang yang kaya. Malin yang sudah 10 tahun merantau, sangat rindu akan kampung halamannya.Dan tentu saja kepada ibunya.Tetapi, sesampai di kampung Malin Kundang tidak mau mengakui ibunya karena malu dengan istrinya kalau dia mempunyai seorang ibu yang renta dan miskin. Lalu malinpun pergi setelah melukai hati ibunya.
Ibu malin yang sedih dengan perlakuan malin kepadannya, ibu Malinpun berdoa kepada tuhan "kalau dia bukan anakku maafkanlah dia karena telah melukai perasaan wanita tua ini, tetapikalau dia memang anakku kuserahkan kepada engkau ya allah". sesaat setelah ibu malin  berdo'a,langitpun menjadi gelap, hujan turun dengan deras, lautpun bergejolak, kilat dan petir bermunculan.
Kapal Malin Kundang terombang ambing oleh gelombang air laut. Malin yang menyadari kesalahanya,
bersujud berdoa kepada tuhan agar memaafkan kesalahannya kepada ibunya. tetapi apa lah daya, nasi telah menjadi bubur. Malin yang durhaka akhirnya berubah memjadi batu, berserta istri dan awak kapalnya.

TAMAT